Tuesday, November 20, 2007

Profil Ringkas YICM

Profil Ringkas Yayasan Insan Cita Madani (YICM)

Yayasan Insan Cita Madani didirikan oleh beberapa komponen masyarakat dengan berbagai macam profesi yang terdiri dari sejumlah kalangan baik pemerhati sosial masyarakat serta akademisi dan praktisi. Yayasan ini lahir dari keprihatinan yang mendalam akan krisis yang menimpa Masyarakat Aceh dan keinginan untuk menyumbang potensi yang dimilikinya bagi pembangunan kembali masyarakat Aceh. Secara resmi Yayasan Insan Cita Madani dicatatkan pada Notaris Marzuki, SH tanggal 15 Januari 2003 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tanggal 18 Januari 2003, juga telah tercatat pada Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Nomor Inventarisasi : 14 (empat belas) Tahun 2004. Yayasan Insan Cita Madani (ICM) bersifat nirlaba, non partisan serta memiliki komitmen untuk ikut serta sebagai kelompok masyarakat yang ingin mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat madani yang demokratis, makmur dan berkeadilan.

YICM memiliki visi yang ringkas, namun merupakan inti dari keberadaan YICM dalam mencapai harapan dan cita-citanya guna membantu mewujudkan tatanan sosial yang berdasarkan prinsip masyarakat madani di Aceh.

Visi YICM
Terwujudnya tatanan ekonomi, politik, dan hukum yang madani di Aceh.


Atau bila diringkas sebagai motto, maka visi YICM adalah:
”Madani, Pasti!”


YICM meyakini bahwa dengan berorientasi pada nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, perdamaian, demokrasi, dan keadilan, maka aktivitas YICM akan dapat mendorong terciptanya tatanan sosial yang madani di Provinsi Aceh.

Dalam menjalankan misinya, YICM memiliki ciri-ciri yang unik yaitu :
1. YICM merupakan Organisasi Masyarakat Sipil yang konsisten melaksanakan advokasi, riset, dan studi kritis terhadap penerapan syariat Islam di Aceh.
2. YICM merupakan Organisasi Masyarakat Sipil yang konsern melakukan pengorganisasian masyarakat untuk memaksimalkan partisipasi publik dalam setiap penyusunan qanun-qanun di Aceh.
3. YICM merupakan Organisasi Masyarakat Sipil yang melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat rentan di Aceh.

Atau jika ingin diringkas, maka “Misi” YICM dalam lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

1. Adanya studi-studi kritis terhadap penerapan Syariat Islam di Aceh.
2. Adanya penerapan Syariat Islam yang tidak elitis dan non diskriminatif di Aceh.
3. Adanya qanun-qanun yang partisipatip di Aceh.
4. Peningkatan kesejahteraan kelompok masyarakat rentan di Aceh
5. Penciptaan isu-isu strategis tentang konsep masyarakat madani di Aceh.

Yayasan Insan Cita Madani

PROFIL
YAYASAN INSAN CITA MADANI

Informasi Organisasi

1. Nama Organisasi : Yayasan Insan Cita Madani
2. Singkatan : YICM
3. Alamat : Jl Prada Utama Lr. Dusun Lamnyong VII/Apel No. 1 Banda Aceh.
4. Direktur Eksekutif : Roys Vahlevi M, ST
5. No Kontak/ HP : 08126980135, 081534082000
6. Email : roy2vahlevi@yahoo.com
7. Latar Belakang : Yayasan Insan Cita Madani didirikan oleh beberapa komponen masyarakat dengan berbagai macam profesi yang terdiri dari sejumlah kalangan baik pemerhati sosial masyarakat serta akademisi dan praktisi. Yayasan lahir dari keprihatinan yang mendalam akan krisis yang menimpa bangsa ini dan keinginan berbagai pihak yang ingin mencoba menyumbang potensi yang dimilikinya bagi pembangunan kembali masyarakat Indonesia. Secara resmi Yayasan Insan Cita Madani dicatatkan pada Notaris Marzuki, SH tanggal 15 Januari 2003 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tanggal 18 Januari 2003, juga telah tercatat pada Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Nomor Inventarisasi : 14 (empat belas) Tahun 2004. Yayasan Insan Cita Madani (ICM) bersifat nirlaba, non partisan serta memiliki komitmen untuk ikut serta sebagai kelompok masyarakat yang ingin mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat madani yang demokratis, makmur dan berkeadilan.
8. Visi Organisasi : Membangun masyarakat yang adil dan makmur.
9. Misi Organisasi : Melakukan proses kajian, analisis, advokasi kebijakan publik, memperkuat hak-hak sipil masyarakat, memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan melakukan pemberdayaan masyarakat baik dalam sektor pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

10. Kegiatan Organisasi :
o Melakukan Diskusi/Kajian terhadap penerapan unsur-unsur syariat Islam di NAD dan juga pada sisi Tata Pemerintahan, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan pemberdayaan Masyarakat.
o Mempublikasikan dan mensosialisasikan hasil-hasil kajian/diskusi kepada berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah.
o Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berbagai kebijakan pembangunan.
o Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui upaya-upaya penguatan kelembagaannya agar terbentuk kelompok masyarakat yang produktif dan mandiri berbasis pembangunan.
o Meningkatkan usaha pengembangan system pendampingan pada kelompok masyarakat, agar kelompok tersebut berdaya untuk meningkatkan kemampuannya dan pada akhirnya berdaya untuk mengembangkan kemampuannya itu kepada masyarakat sekitarnya.

11. Pengalaman Organisasi :
Tahapan awal kerja lembaga ini adalah bagaimana kami menganalisa dan mencerdaskan masyarakat tentang tata pemerintahan yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam sejak di berlakukannya Undang-undang nomor 18 tahun 2001. proses pengawalan ini merupakan sebuah kewajiban moral bagi kami demi pencapaian sebuah kualitas hidup yang lebih baik demi terciptanya sebuah tatanan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Keinginan ini terwujud dengan kerja-kerja aktif kami lewat diskusi rutin dengan mengundang para pakar di bidang masing-masing dan dituangkan lewat publikasi di media lokal baik koran maupun radio. Selain itu juga kita mengundang komponen masyarakat sipil untuk sama-sama berjuang mencerdaskan masyarakat lewat diskusi rutin yang kita laksanakan. Disamping itu kita juga melakukan usaha pengembangan system pendampingan pada kelompok masyarakat, agar kelompok tersebut berdaya untuk meningkatkan kemampuannya dan pada akhirnya berdaya untuk mengembangkan kemampuannya itu kepada masyarakat sekitarnya.

Beberapa program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, kami membagi dalam 2 (dua) katogori, kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah Bencana Gempa dan Tsunami :

A). Kegiatan Lembaga Sebelum Bencana Gempa dan Tsunami
1. Kajian/Diskusi Publik
a. Hari Selasa Tanggal 13 April 2004. Tema: “Mewujudkan Tata Pemerintahan Ideal Berbasis Syariat Islam di Provinsi NAD”. Nara sumber; DR. M. Hasbi Amiruddin (Akademisi IAIN Ar-Raniry)
b. Hari Sabtu Tanggal 24 April 2004. Tema: “Membangun Partisipasi Publik Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Jujur dan Bersih”. Nara sumber; T. Mirza Keumala (Politisi)
c. Hari Sabtu Tanggal 8 Mei 2004. Tema: “Konsep Pembangunan dan Penataan Kota Banda Aceh Sebagai Pusat Peradaban Masyarakat Madani”. Nara sumber; Ir. T. Alaidinsyah, M. Eng (Akademisi UNSYIAH/ Konsultan)
d. Hari Sabtu Tanggal 29 Mei 2004. Tema: “Pelaksanaan Syariat Islam Dalam Pandangan Umat Kristiani Di NAD dan Posisinya Sebagai Kelompok Minoritas Dalam Syariat Islam”. Nara sumber; Fuad Mardhatillah UY Tiba (Akademisi IAIN Ar-Raniry/Pengamat Sosial) dan Pdt. Aritonang (Gereja HKBP)
e. Hari Rabu Tanggal 15 September 2004. Tema: “Pemantapan Demokrasi Indonesia Dalam Pemilu PILPRES II Menuju Masyarakat Madani”. Nara sumber; T. Syahrul Anshary, SH, M.H. (Staf Ahli MPR RI/ Mantan Ketua Umum BADKO HMI Jawa Tengah/ Mantan Ketua Umum SMPT UNDIP)

2. Siaran Pers, Pernyataan dan Komentar lembaga di Media.
a. Siaran Pers Tentang Tata Pemerintahan Syariah (Waspada dan Serambi Indonesia)
b. Siaran Pers Tentang Partsipasi Publik (Berita Sore/Waspada/Analisa)
c. Siaran Pers Tentang Presiden Ideal (Waspada)
d. Siaran Pers Tentang Syariat Islam dan Kelompok Minoritas (Waspada)
e. Siaran Pers Tentang Penyegaran Pelaksana Tugas Pimpinan Daerah Kabupaten dan Kota (Waspada dan Serambi Indonesia)
f. Siaran Pers Tentang Syariat Islam Dan Semangat Hidup Pluralis Di Nanggroe Aceh Darussalam (Waspada)
g. Siaran Pers Tentang Membangun Tatanan Sosial Dan Tata Pemerintahan Yang Berbasis Kepada Kemashalatan Ummat (waspada).

3. Kegiatan Partisipatif
a. Mengikuti acara konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh KPK tentang “Strategi Penanganan Masalah Korupsi Bersama Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Perguruan Tinggi di NAD”, tanggal 20 April 2004 di Balai Teuku Umar Kodam Iskandar Muda.
b. Mengikuti Mini Workshop tentang “Refleksi Pilpres 2004 di NAD” yang diselenggrakan oleh Local Consultative Forum Seuramoe Aceh Yayasan Kata Hati, tanggal 13 Juli 2004 di Banda Aceh.
c. Mengikuti Training Manajemen Keuangan Dasar yang diselenggarakan oleh MISPI, tanggal 2 Juli 2004 di Banda Aceh
d. Mengikuti Twon Hall Metting Radio menyoal sengketa Hasil Pemilu legislative 2004 yang diadakan oleh Local Consultative Forum Seuramoe Aceh Yayasan Kata Hati, tanggal 31 Mei 2004 di Banda Aceh.
e. Mengikuti Seminar Anti Korupsi yang diselenggarakan SORAK tanggal 8 Mei 2004 di Banda Aceh
f. Mengikuti Debat Kandidat DPD NAD yang diselenggarakan oleh Yayasan Kata Hati tanggal 18 Februari 2004 di Banda Aceh.
g. Mengikuti Training Pendidikan Sistem Hukum Nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Hak Asasi Manusia (YPHAM) tanggal 29 - 02 Juli-Agustus 2004 di Banda Aceh.
h. Mengikuti acara Meeting Donor yang diselenggarakan oleh Partnership dan Yayasan TIFA, tanggal 12 Agustus 2004 di Banda Aceh.
i. Peserta Work Shop dan Seminar “Integrated Criminal Justice” yang diselenggarakan oleh Partnership bekerja sama dengan Pusat Studi HAM Universitas Syiah Kuala di Hotel Kuala Tripa, tanggal 14 Agustus 2004 Banda Aceh.
j. Mengikuti Training Pendidikan Sistem Hukum Nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Hak Asasi Manusia (YPHAM) tanggal 18 – 21 Agustus 2004 di Banda Aceh.
k. Peserta kegiatan Town Hall Meeting Radio yang dilaksanakan oleh Local Consultative Forum (LCF) Seuramo Aceh, tanggal 07 September 2004 di Banda Aceh.
l. Peserta Focus Groups Discussion “Masa Depan Syari’ah” yang diselenggarakan oleh LKIS – Rabithah Thaliban Aceh, September 2004.
m. Peserta seminar millenium IV yang diselenggarakan oleh CSIS di Jawa Barat tahun 2004.

B). Kegiatan Lembaga Pasca Bencana Gempa dan Tsunami
1. Kajian/Diskusi Publik
a. Tanggal 8 Juli 2005. Diskusi Bebas dengan kelompok NGO’S: “ Ngopi Bareng Bersama YICM di kantor YICM, tentang Peran NGO’S di Aceh Pasca Bencana”.
b. Bulan Juli-Agustus 2005. Fokus Discussion Group (FGD) dengan kelompok masyarakat sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan Tema : “Kebijakan Bidang Lifelyhood Pada Humantarian Aid Agency”, di Banda Aceh dan Aceh Besar”.
c. Tanggal 19 November 2005. Fokus Discussion Group (FGD) dengan kelompok Ormas, OKP dan Bem/Mahasiswa di Banda Aceh dengan tema : “Mekanisme dan perangkat Partisipasi Publik di BRR”.
d. Tanggal 29 November 2005. FGD dengan CSO dengan Tema : Pemetaan Isu-isu CSO pada tahun 2006 – Proyeksi pasca I (satu) tahun Bencana dan MoU RI-GAM.

2. Siaran Pers, Pernyataan dan Komentar lembaga di Media.
a. Tentang Blue Print Aceh; Keterlibatan Publik membangun tatanan Aceh yang lebih baik. (Maret 2005 : Waspada dan Berita Sore).
b. Tentang Blue Print Aceh; Mengenai keterlibatan publik dan hak-hak publik. (Maret 2005 : Waspada).
c. Siaran Pers tentang RAPBD NAD atas nama POKJA ADTK. (Maret 2005 : Serambi, Waspada)
e. Pernyataan tentang Mekanisme Pergantian PNS yang Transparans. (Maret 2005 : Rakyat Aceh)
f. Tentang Barang Bantuan Raib di Gudang. (April 2005 : Waspada)
g. Tentang Perlu Rambu Kepastian Hukum dalam Penerapan Syariat Islam di Aceh. (September 2005 : Waspada dan Koran Rakyat Aceh).
h. Tentang Membangun Aceh dalam Kebersamaan Pasca MoU RI dan GAM di Helsinki. (September 2005 : Waspada)

3. Kegiatan Partisipatif
· Mengikuti Pelatihan SPHERE yang diselenggarakan oleh OXFAM di Banda Aceh, Maret 2005.
· Mengikuti Pelatihan Advokasi yang diselenggarakan oleh OXFAM di Banda Aceh, April 2005.
· Peserta Workshop Monitoring Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Bencana yang diselenggerakan oleh GERAK ACEH di Banda Aceh, Mei 2005.
· Peserta Pelatihan Community Organizer (CO) yang diselenggarakan oleh GERAK Aceh di Medan, Juli 2005.
· Peserta Kegiatan Pembinaan Kesadaran Berpolitik bagi Pimpinan Lembaga, diselenggarakan oleh Badan Kesbang Linmas Prov. NAD di Banda Aceh, 13 – 14 September 2005.
· Peserta Pelatihan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dilaksanakan oleh PKM di balai Diklat Saree Aceh Besar, 13 – 15 September 2005.
· Peserta Pelatihan Keuangan Mikro yang dilaksanakan oleh OXFAM di Banda Aceh, tanggal 16 – 19 September 2005.
· Peserta Pelatihan Lifelihood Sustainable yang diselenggarakan oleh PKM di Brastagi Sumatera Utara, 27 – 30 September 2005.
· Peserta TOT Adovokasi Otonomi Daerah dan Feminisme yang diselenggarakan oleh Kapal Perempuan di Jakarta, 5 – 15 September 2005.
· Peserta Pelatihan Gender yang diselenggarakan oleh HIVOS di Banda Aceh, Oktober 2005.
· Peserta Pelatihan Aceh Young Leaders Program yang dilaksanakan oleh British counsil di Medan, Bogor, dan Jakarta, November 2005 s/d Januari 2006.
· Peserta Pelatihan Community Organizer (CO) yang dilaksanakan oleh Aceh Devolopment Fund (ADF) di Banda Aceh, 1-3 Maret 2006.
· Peserta Training Of Trainers (TOT) yang dilaksanakan oleh Asia Development Bank (ADB) di Banda Aceh, 27 Februari – 11 Maret 2006.
· Peserta Training PRA yang dilaksanakan oleh ADF, di Sunoddon, Maret 2006.
· Peserta Training Keuangan yang dilaksanakan oleh ADF, di Saree, Maret 2006.
· Peserta Training Pendampingan KSM, yang dilaksanakan oleh Oxfam, Maret 2006.

4. Beberapa Program, kegiatan dan Kerja Sama Pasca Tsunami
· Distribusi Alat/Barang untuk keperluan MCK (sanitasi) bekerja sama dengan Masyarakat Gorontalo Sulaiwesi, Januari 2005.
· Survey LSM se-Aceh Kemitraan UN-OCHA, USAID, YICM, MISPI, YPHAM dan APW, Februari 2005.
· Pertemuan Kemitraan dengan OXFAM di Sabang, Maret 2005.
· Cash For Work dalam bentuk Program Bersih Gampong di Desa Neuheun Jalan Krung Raya Aceh Besar, Penerima manfaat : 301 orang, Dana Kegiatan : Rp. 551.215.000, Kemitraan CCF dan YICM, Maret - April 2005.
· Pertemuan Kemitraan dengan PKM di Medan, April 2005.
· Nara Sumber di Radio Prima, April 2005.
· Nara Sumber di Radio Prima kerja sama antara APW dan OXFAM dengan Tema “ Kinerja BRR yang terkesan lamban, Mei 2005.
· Program Pendampingan dan Lifelyhood (Pemberdayaan Ekonomi) Kelompok Usaha Masyarakat : Kelompok Ternak Ayam Buras, Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Buat Kueh, Kelompok Menjahit dan Kelompok Pedagang di Desa Neuheun, Penerima manfaat : 150 Orang, Dana Kegiatan : Rp. 392.861.000, Kemitraan Oxfam dan YICM, Mei -November 2005.
· Pelatihan Gender dalam rangka peningkatan kapasitas lembaga difasilitasi oleh OXFAM dengan fasilitator dari KAPAL Perempuan di Kantor YICM, 30 Mei 2005.
· Pelatihan Program dan Keuangan Lembaga yang difasilitasi oleh OXFAM dalam rangka peningkatan Kapasitas Building lembaga di Kantor YICM, 15-16 Juni 2005.
· Pelaksana Kegiatan Traning Community Organizer (CO) kerjasama YICM dan Pemulihan Keberdayaan Masyarakat (PKM) di Banda Aceh, Juli 2005
· Peserta Coordination Forum for Aceh and Nias (CFAN) yang diselenggarakan oleh BRR di Jakarta, 4 Oktober 2005.
· Pelaksana Kegiatan 2 (dua) buah Lokakarya “Diagnosa Kebutuhan Penguatan Masyarakat Sipil Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik dan Tata pemerintahan Yang Baik” Untuk Banda Aceh dan Provinsi NAD, kerjasama LGSP-USAID, ADF dan YICM, 8 dan 12 Desember 2005.
· Program Pengembangan Usaha Kecil Melalui Penguatan Kapasitas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pasca Bencana Gempa dan Tsunami di Kecamatan Syiah Kuala dan Pasar Aceh, 50 orang penerima manfaat, kerjasama YICM dan ADF.
· Program Pengembangan Kewirausahaan Melalui Penguatan Kapasitas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pasca Bencana Gempa dan Tsunami di Wilayah Aceh Besar (Saree) dan Aceh Utara (Seunodon), Penerima manfaat 120 orang, Kerjasama YICM dan BRR.
· Pelaksana Training Kewirausahaan, Kerjasama YICM dan BRR, di Saree Aceh Besar, Peserta 60 Orang, 3 hari, Maret 2006.
· Pelaksana Training Kewirausahaan, Kerjasama YICM dan BRR, di Seunoddon Aceh Utara, Peserta 60 Orang, 3 hari, Maret 2006.